Mengapa harus berjilbab ?
Pertanyaan tentang alasan berjilbab memang sering sekali dilontarkan baik
oleh wanita muslim maupun non muslim . Namun jilbab memiliki makna tersendiri .
Jilbab bisa disebut sebagai kain yang menutupi aurat . Lantas muncul pertanyaan
lain , mengapa harus ditutup ?Seburuk apakah bagian itu sampai harus ditutup ?
Tidak ada bagian tubuh yang buruk pada wanita , malah sebaliknya .Allah
menciptakan wanita dengan segala keindahan yang luar biasa, karena terlalu
cantik dan indah itu , maka tubuh wanita harus ditutup termasuk rambut kepala.
Mengapa kebanyakkan penghuni neraka adalah wanita ?
Diriwayatkan dari Usamah bin Zaid, dia berkata : Rasulullah
Shallallahualaihi wa salam bersabda :
“Aku berdiri di pintu surga (ternyata) kebanyakkan orang yang masuk ke
dalamnya adalah orang-orang lemah, sedangkan orang-orang yang kemuliaan (yaitu
: orang berharta, orang yang mempunyai kedudukan dan kebahagiaan materil)
tertahan (dari masuk surga), tetapi penduduk neraka diperintahkan untuk masuk
neraka. Aku berdiri di pintu neraka, ternyata kebanyakkan yang masuk ke
dalamnya adalah para wanita (Hadits ini
shahih diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan Muslim)
Dan dihadits lain pun diriwayatkan dari Imran bin Hushain radhiyAllahuanhu,
dari Nabi Shallallahu alaihi wa salam, beliau bersabda :
Aku melihat-lihat ke dalam surga, Aku juga melihat-lihat ke dalam neraka,
maka aku melihat kebanyakkan penghuninya adalah para wanita (Hadits shahih
riwayat Bukhari dan diriwayatkan juga oleh Kutubbusittah)
Sungguh. Allah telah menampakkan kepada Nabi kita Shallallahu alaihi wasalam tentang Surga dan Neraka pada malam Isra Mi’raj, ketika itu beliau melihat-lihat kedalam surga, ternyata penghuninya adalah orang-orang yang fakir. Beliau juga melihat-lihat ke dalam neraka ternyata kebanyakkan penghuninya adalah para wanita. (sekarang yang kita tanyakan apakah para wanita yang telah dijelaskan oleh beliau pada masa beliau ?)
Sungguh. Allah telah menampakkan kepada Nabi kita Shallallahu alaihi wasalam tentang Surga dan Neraka pada malam Isra Mi’raj, ketika itu beliau melihat-lihat kedalam surga, ternyata penghuninya adalah orang-orang yang fakir. Beliau juga melihat-lihat ke dalam neraka ternyata kebanyakkan penghuninya adalah para wanita. (sekarang yang kita tanyakan apakah para wanita yang telah dijelaskan oleh beliau pada masa beliau ?)
jawabnya :
Bukankah Rasulullah Shallallahu alaihi wa salam telah bersabda :
Bukankah Rasulullah Shallallahu alaihi wa salam telah bersabda :
Sebaik-baiknya masa adalah pada masaku, kemudian sesudahnya ( sahabat,
tabi’in, tabiut tabi’in ).Hadits cukup di kenal dikalangan para ahli ilmu tentang keshahihannya) Lalu siapakah yang disebutkan oleh beliau tentang para wanita. Wallahu A’lam
tabi’in, tabiut tabi’in ).Hadits cukup di kenal dikalangan para ahli ilmu tentang keshahihannya) Lalu siapakah yang disebutkan oleh beliau tentang para wanita. Wallahu A’lam
“Wanita yang digantung dengan rambutnya dan otak kepalanya mendidih adalah
wanita yang tidak mau menutupi rambutnya dari pandangan laki-laki yang bukan
mahram”
Kemudian apa kesalahan mereka ? apakah mereka tidak taat kepada Allah dan
Rasul-Nya, ataukah mereka beryakinan bahwa agama itu harus memuaskan hawa
nafsunya.
Atau mereka telah menganggap bahwa mereka telah berbuat sebaik-baiknya dalam
kehidupan dunia, kalolah benar, berarti benar apa yang dikatakan oleh Allah
Ta’ala :
Katakanlah: Apakah (mau) Kami beritahu tentang orang-orang yang paling
merugi perbuatannya? Yaitu orang-orang yang sia-sia saja perbuatannya dalam
kehidupan dunia, sedangkan mereka menyangka bahwa mereka berbuat usaha yang
sebaik-baiknya. Mereka itulah orang-orang yang mengingkari (kufur) terhadap
ayat-ayat Allah dan menemui-Nya, maka hapuslah amal pekerjaan mereka, dan Kami
mengadakan suatu pertimbangan terhadap (amalan) mereka di hari
kiamat.Demikianlah, balasan mereka ialah jahanam, disebabkan mereka
kufur/ingkar dan karena mereka menjadikan ayat-ayat-Ku dan Rasul-rasul- Ku
sebagai olok-olok.(Surat Al-Kahfi (18) ayat 103-106)
Ketahuilah, Wanita muslimah.
Atau apakah mereka telah mengadakan adanya pilihan lain untuk
urusannya,padahal Allah dan Rasul-Nya telah menetapkan suatu ketetapan, tapi
bagi mereka ada pilihan lain agar sesuai dengan hatinya atau ikut-ikutan dengan
orang-orang disekitarnya.
Padahal Allah Ta’ala mengatakan dalam firman-Nya :
Dan tidaklah (patut) bagi laki-laki yang mukmin dan tidak (pula) bagi
perempuan yang mukmin, apabila Allah dan Rasul-Nya telah menetapkan suatu
ketetapan, akan ada bagi mereka pilihan (yang lain) tentang urusan mereka.Dan
barangsiapa mendurhakai Allah dan Rasul-Nya maka sesungguhnya ia telah
tersesat, sesat yang nyata (Surat Al-Ahzab (33) ayat 36)
Dan firman-Nya :
Dan barangsaiapa yang berpaling dari peringatan-Ku, maka sesungguhnya
baginya penghidupan yang sempit dan Kami akan menghimpunkannya pada hari kiamat
dalam keadaan buta (Surat Thaha (20) ayat 124)
Lalu kenapa mereka tidak ittiba kepada para wanita yang ada pada masa Rasulullah
Shallallahu alaihi wa salam yang beliau tetapkan bahwa pada masa beliaulah yang
terbaik.
Bukankah pada masa sekarang ini semua telah mengikuti perbuatan al yahud dan
an nashara, sehasta demi sehasta lalu sejengkal demi sejengkal.
Di dalam hadits yang diriwayatkan oleh Imam Muslim, bahwa beliau bersabda :
Ada dua kelompok penghuni neraka yang belum pernah aku lihat sebelumnya,yaitu kaum yang memegang cambuk seperti ekor sapi lalu mencambukkannya ke tubuh manusia. kemudian sekelompok wanita yang mengenakan pakaian namun layaknya telanjang. Condong dan berjalan melenggak-lenggok dan kepalanya bergoyang seperti punuk unta yang bergoyang. Mereka tidak akan masuk surga,bahkan tidak dapat mencium aromanya, padahal aroma surga dapat tercium dalam jarak perjalanan segini dan segitu (Hadits shahih riwayat Muslim dan lainnya)
Ada dua kelompok penghuni neraka yang belum pernah aku lihat sebelumnya,yaitu kaum yang memegang cambuk seperti ekor sapi lalu mencambukkannya ke tubuh manusia. kemudian sekelompok wanita yang mengenakan pakaian namun layaknya telanjang. Condong dan berjalan melenggak-lenggok dan kepalanya bergoyang seperti punuk unta yang bergoyang. Mereka tidak akan masuk surga,bahkan tidak dapat mencium aromanya, padahal aroma surga dapat tercium dalam jarak perjalanan segini dan segitu (Hadits shahih riwayat Muslim dan lainnya)
Nabi Shallallahu alaihi wa salam telah melihat-lihat kejadian dunia yang
akan datang dan berbagai peristiwa yang menakutkan, maka beliau mengetahui
sesuatu yang dipakai oleh wanita, sehingga beliau menyebutkan hadits tersebut.
Jadi kita tidak perlu heran dalam hal itu.
Berikut perkataan para ulama-ulama tentang hadits tersebut.
“Katakanlah kepada wanita yang beriman: “Hendaklah
mereka menahan pandangannya, dan kemaluannya, dan janganlah mereka menampakkan
perhiasannya, kecuali yang (biasa) nampak dari padanya. Dan hendaklah mereka
menutupkan kain kudung kedadanya, dan janganlah menampakkan perhiasannya
kecuali kepada suami mereka, atau ayah mereka, atau ayah suami mereka, atau
putera-putera mereka, atau putera-putera suami mereka, atau saudara-saudara
laki-laki mereka, atau putera-putera saudara lelaki mereka, atau putera-putera
saudara perempuan mereka, atau wanita-wanita islam, atau budak-budak yang
mereka miliki, atau pelayan-pelayan laki-laki yang tidak mempunyai keinginan
(terhadap wanita) atau anak-anak yang belum mengerti tentang aurat wanita…”
(Qs.An-Nur:31).
Al Hafizh Abu Al Khaththab berkata : Sabda beliau, Ada dua kelompok penghuni
neraka yang belum pernah aku lihat sebelumnya maksudnya adalah kelompok dari
golongan segala hal.
Ibnu Faris di dalam kitab Al Mujmal mengatakan bahwa cambuk termasuk siksaan
yang sesuai dan cambuk artinya mencampur suatu bagian dengan bagian yang lain.
Sabda beliau :
Sekelompok wanita yang mengenakan pakaian namun layak telanjang maksudnya dilihat dari segi baju mereka berpakaian, sedangkan dilihat dari segi agama mereka telanjang, karena mereka terbuka dan menampakkan lekuk-lekuk bentuk tubuh mereka dan sebagian kecantikannya.
Sekelompok wanita yang mengenakan pakaian namun layak telanjang maksudnya dilihat dari segi baju mereka berpakaian, sedangkan dilihat dari segi agama mereka telanjang, karena mereka terbuka dan menampakkan lekuk-lekuk bentuk tubuh mereka dan sebagian kecantikannya.
Sesuai dengan sabda Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi
wa Sallam : “Bahwa anak perempuan apabila telah cukup umurnya, maka
mereka tidak boleh dilihat akan dia melainkan mukanya dan kedua telapak
tangannya hingga pergelangan” (H.R. Abu Daud)”
Kerudung
tidak menutupi dada
Ini bertentangan dengan firman Allah SWT dalam
Al-qur’an “.. dan hendaklah mereka menutup kain kerudung ke
dadanya … ” (QS. An Nur : 31)
- Rok kurang panjang (agak ngatung)
Hal ini tidak sesuai dengan hadits yang
diriwayatkan oleh Imam Tarmizi dan Nasa’i, dari Ummu Salamah r.a. “”Ya
Rasulullah, bagaimana dengan perempuan dan kain-kain mereka yang sebelah
bawah?” Sabda Rasulullah S.A.W : “Hendaklah mereka memanjangkan barang
sejengkal dan janganlah menambahkan lagi keatasnya”
- Pakaian ketat dan menampakkan bentuk
tubuh
Selain terlihat dan terasa sesak, ternyata
pakaian yang ketat juga tidak baik untuk kesehatan. Sebuah penelitian
membuktikan bahwa pakaian yang ketat menyebabkan kulit kekurangan ruang untuk
bernafas. Akibat yang ditimbulkan dari mengenakan pakaian ketat – mulai dari
yang teringan seperti biduran, adanya bercak ringan di bagian tubuh tertentu
sampai dengan penyakit yang cukup berbahaya, seperti kemandulan dan kanker.
- Menggunakan riasan make up yang tebal.
Menggunakan riasan make up bagi seorang perempuan
tidaklah dilarang, tapi anjurannya adalah ‘jangan berlebihan’ karena segala
sesuatu ynag berlebihan itu tidak baik dan Allah tidak menyukai orang yang
berlebih-lebihan. Selain itu, jika make up anda terlalu tebal, maka kurang
sehat untuk wajah anda karena kulit wajah tidak dapat bernafas dengan baik dan
menyisakan residu yang berlebihan pada wajah sehingga jika tidak telaten dapat
menyebabkan jerawat di wajah. Apalagi ada beberapa muslimah yang mungkin malas
berwudhu atau hanya berwudhu sekedarnya saja dengan alasan menjaga riasan wajah
agar tetap awet.
- Kesalahan lainnya dalam berkerudung,
diantaranya adalah tidak memakai kaos kaki, mengenakan blus yang pendek,
memakai rok dengan belahan tinggi serta mengenakan kerudung yang terbuat dari
bahan yang tipis/jarang.
-Menggunakan
jilbab punuk unta
Apakah perbuatan yang
dilakukan sebagian wanita berupa mengumpulkan rambut menjadi berbentuk bulat
(menggelung/menyanggul) di belakang kepala, masuk ke dalam ancaman dalam hadits
:
نساء كاسيات عاريات … رؤوسهن كأسنمة البخت المائلة لا يدخلن الجنة …“…Wanita-wanita yang berpakaian tapi telanjang… kepala-kepala mereka seperti punuk unta, mereka tidak akan masuk surga…“ ?
Jawaban: Jika seorang wanita menggelung rambutnya karena ada kesibukan kemudian mengembalikannya setelah selesai, maka ini tidak mengapa, karena ia tidak melakukannya dengan niat berhias, akan tetapi karena adanya hajat/keperluan.
Namun, jika mengangkat dan menggelung rambut itu untuk tujuan berhias, jika dilakukan ke bagian atas kepala, maka ini masuk ke dalam larangan, berdasarkan sabda Rasulullah Shallallahu ’Alaihi Wa ‘Ala Alihi Wa Sallam :
رؤوسهن كأسنمة البخت …“…kepala-kepala mereka seperti punuk unta…”, dan punuk itu adanya di atas…“
Kalimat “kepala-kepala mereka seperti punuk-punuk unta”, maknanya adalah mereka membuat kepala mereka menjadi nampak besar dengan menggunakan kain kerudung atau selempang dan lainnya yang digulung di atas kepala sehingga mirip dengan punuk-punuk unta. Ini adalah penafsiran yang masyhur
نساء كاسيات عاريات … رؤوسهن كأسنمة البخت المائلة لا يدخلن الجنة …“…Wanita-wanita yang berpakaian tapi telanjang… kepala-kepala mereka seperti punuk unta, mereka tidak akan masuk surga…“ ?
Jawaban: Jika seorang wanita menggelung rambutnya karena ada kesibukan kemudian mengembalikannya setelah selesai, maka ini tidak mengapa, karena ia tidak melakukannya dengan niat berhias, akan tetapi karena adanya hajat/keperluan.
Namun, jika mengangkat dan menggelung rambut itu untuk tujuan berhias, jika dilakukan ke bagian atas kepala, maka ini masuk ke dalam larangan, berdasarkan sabda Rasulullah Shallallahu ’Alaihi Wa ‘Ala Alihi Wa Sallam :
رؤوسهن كأسنمة البخت …“…kepala-kepala mereka seperti punuk unta…”, dan punuk itu adanya di atas…“
Kalimat “kepala-kepala mereka seperti punuk-punuk unta”, maknanya adalah mereka membuat kepala mereka menjadi nampak besar dengan menggunakan kain kerudung atau selempang dan lainnya yang digulung di atas kepala sehingga mirip dengan punuk-punuk unta. Ini adalah penafsiran yang masyhur
Tidak ada komentar:
Posting Komentar